Semarang, Harianblora.com – Buku Siapkah Saya Menjadi
Guru SD Revolusioner karya warga Blora dibedah di Semarang yaitu yang diterbitkan
Kalam Nusantara. Buku ini ditulis
oleh Hamidulloh Ibda dan juga Dian Marta Wijayanti, keduanya adalah warga Tunjungan, Kabupaten Blora.
Diskusi ini digelar dalam rangka memanfaatkan momentum
Valentine 2015 dengan mengisi kegiatan positif. Selain penulis, hadir pula
beberapa aktivis, yaitu pengurus Forum
Muda Cendekia (Formaci) Jawa Tengah, Lingkar Studi Mahasiswa (Lisuma) Cabang
Blora dan beberapa kader Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Semarang.
“Buku ini
diterbitkan Kalam Nusantara dan dicetak Formaci Press,” ujar Dian Marta
Wijayanti selaku penulis buku. Banyak adik-adik saya PGSD yang sudah
mengoleksi, kata dia, sebab isinya sangat menarik dan tergolong baru.
“Soalnya
sampai saat ini idiom guru ya cuma idaman, guru sejati, guru menarik, guru
ideal, itu adalah bagian dari guru profesional. Sedangkan konsep guru
revolusioner itu di atas dan lebih tinggi daripada sekadar profesional,” beber
lulusan terbaik PGSD Unnes itu.
Diskusi yang
digelar sore hari ini bertempat di kantor Smarta School Semarang yang
terlaksana atas kerjasama Smarta School dan Formaci Jateng.
Buku yang
ditulis dua orang ini termasuk buku baru dalam dunia pendidikan. Salah satu
peserta diskusi, Nailul Mukorobin, mengatakan buku tersebut sangat bernas dan
memiliki gagasan baru. “Selama ini yang ada dalam dunia pendidikan adalah guru
profesional sesuai UUGD tahun 2005, namun ini beda, karena mengambil idiom
revolusioner, di lebih tinggi dan di luar undang-undang,” beber staf pengajar
Psikologi Agama di FIP Unnes tersebut. (Red-HB23/Hasyim/Harianblora.com/Foto: Formaci Press).
0 comments:
Post a Comment