Harianblora.com Mengucapkan Selamat Menjalankan Puasa Ramadan&Mengajak Warga Jaga Kesehatan&Memutus Penyebaran Corona

Latest News

Kabar bahagia! bagi Anda, mahasiswa, guru, dosen dan siapapun yang ingin menerbitkan buku mudah dan murah, silakan kirim naskah ke formacipress@gmail.com dan kunjungi www.formacipress.com

Wednesday 18 March 2015

Panduan Ibadah Hati



Judul Buku : Buku Saku Ibadah Hati
Penulis : Muhammad Musa al-Shareef
Penerbit : Zaman
Tebal : 228 halaman
Tahun : cetakan 1, Desember 2014
ISBN : 978-602-1687-40-6

Sesungguhnya di dalam diri manusia ada satu organ. Jika ia baik, akan baik seluruh amalnya, Jika ia rusak, maka akan rusak seluruh amalnya. Ketahuilah, ia adalah hati
(HR Ahmad)
.

Hadits tersebut mengisyaratkan pentingnya hati bagi seorang manusia. Hati menjadi penggerak laku. Ia menjadi semacam poros yang menentukan; sejauh mana kebaikan dan keburukan pemiliknya. Segala daya manusia, pada awalnya tumbuh dari hati. Kreativitas yang muncul dari pikiran seseorang, tidak lepas dari hati yang menjadi pemantiknya.

Hati juga merupakan mata air yang mengalir menjadi sifat saling mengasihi. Hidup dalam lingkungan sosial, mengharuskan adanya sikap saling mengasihi agar tercipta kehidupan yang harmonis. Dan hati menempati posisi pertama yang bisa mengikat sikap saling menyayangi dan mengasihi antar sesama manusia. Mengingat keutamaan hati tersebut, menjadi penting untuk memahami bagaimana urgensi, mengelola, dan merawat hati.

Buku yang ditulis Muhammad Musa al-Shareef ini bisa disebut sebagai pedoman bagaimana memahami urgensi, mengelola, dan merawat hati agar tetap berada di jalan Allah SWT. Maka tepat jika judul yang digunakan adalah Buku Saku Ibadah Hati.

Manusia diciptakan untuk dua hal; beribadah kepada Allah (abid) dan menjadi khalifah di bumi (khalifah fil ard). Untuk menjalankan tugas itu, selain memiliki akal, manusia juga dibekali satu organ yang akan menjadi pelita dalam tiap laku hidupnya. Organ tersebut tak lain adalah hati.

Ibadah hati menjadi hal urgen yang harus dipahami dan disadari seorang muslim, sebab ia akan menentukan kualitas amal. Sementara amal manusia kelak menjadi rekam yang menentukan ke mana ia akan pergi setelah meninggalkan kehidupan. Dalam buku ini, dijelaskan bahwa ibadah hati lebih unggul daripada ibadah fisik. Hal ini mengisyaratkan betapa pentingnya posisi hati dalam tiap diri. Keunggulan ibadah hati tidak bisa lepas dari tingkatannya yang lebih sulit untuk dilakukan ketimbang ibadah fisik.

Kesulitan tersebut dikarenakan, dalam keseharian manusia, kerap menjadikan hati menjadi kotor dan keruh. Beberapa hal yang dapat merusak hati diantaranya; menyibukkan hati dengan sesuatu selain Allah, melakukan perbuatan dosa, terlalu banyak makan (berlebih-lebihan), dan terlalu banyak tidur. Hal-hal tersebut dapat meredupkan hati yang awalnya menyala. Hati yang pada awalnya suci dan bersih, menjadi berkerak dan keras. Jika sudah seperti itu, cahaya hati yang menuntun langkah manusia akan sulit terpancar, terlebih redup sama sekali; gelap.

Sebab hal tersebut, dalam buku ini dijelaskan bagaimana cara menghidupkan hati. Diantaranya dengan selalu mengingat Allah, mengingat kematian, ziarah kubur, dan mengunjungi kegiatan orang-orang saleh. Ketika hati kembali hidup dan pelan-pelan mulai menampakkan sinarnya, kita baru dapat menjalankan ibadah hati.

Beberapa ibadah hati yang diuraikan dalam buku ini diantaranya; ikhlas, taubat, rasa takut pada Allah (khauf’), dan beraharap (al-Raja’). Jika hal-hal tersebut sudah menjadi “karakter hati”, niscaya akhlak mulia akan tercermin dalam laku keseharian seseorang. Diantara akhlak mulia tersebut adalah jujur, sabar, dan rendah hati (tawadhu’).

Dengan memahami panduan ibadah hati, maka seseorang akan terhindar dari berbagai penyakit hati. Ketika hati sudah terhindar dari berbagai macam penyakit hati, ia akan memancarkan sinarnya lewat akhlak mulia pemiliknya.

-Diresensi oleh Al Mahfud, penikmat buku dari Pati Jawa Tengah.
  • Blogger Comments
  • Facebook Comments

0 comments:

Post a Comment

Item Reviewed: Panduan Ibadah Hati Rating: 5 Reviewed By: Harian Blora