Harianblora.com Mengucapkan Selamat Menjalankan Puasa Ramadan&Mengajak Warga Jaga Kesehatan&Memutus Penyebaran Corona

Latest News

Kabar bahagia! bagi Anda, mahasiswa, guru, dosen dan siapapun yang ingin menerbitkan buku mudah dan murah, silakan kirim naskah ke formacipress@gmail.com dan kunjungi www.formacipress.com

Friday 9 January 2015

Revolusi Mental Jokowi Hanya Omong Kosong



Jakarta, Harianblora.com – Revolusi Mental Jokowi hanya omong kosong. Hal itu diungkapkan Prof M Yudhie Haryono, Ph.D, pakar politik dan pendiri Universitas Nusantara. Menurut mantan penasihat Menteri Dalam Negeri ini , hasil temuan riset Nusantara Centre (2014) terhadap kepemilikan tanah di Indonesia adalah sebanyak 57% tanah dikuasai oleh 0.2% penduduk. Kedua, rata-rata kepemilikan orang Indonesia hanya 100M. Ketiga, para petani rata-rata hanya punya 1/5 hektar. Keempat, asing menguasai tanah 34%. 

Tanpa revolusi kepemilikan tanah, katanya, maka omong kosong revolusi mental. Bagaimana mulai revolusi tanah jika menterinya Ferry? Mari kawal dan pastikan bener dan pener.

Pria kelahiran Banyumas ini juga mengakui, Freeport hanya (akan) setor 3.75% royalti, 20.64% divestasi, 1 semester di Gresik dan kepemilikan saham 9.36%. “Padahal perusahaan itu ada di Indonesia, berhukum di Indonesia, SDA Indonesia, SDM Indonesia. Pakailah konstitusi. Agar tahu bahwa negara harus menasionalisasi semua SDA,” ujarnya kepada Harianblora.com.
Agar waras aparaturnya, lanjutnya, agar sejahtera warganya, Revolusi Mental tanpa "Nasionalisasi SDA" adalah omong kosong belaka.

“Jika omong kosong ini terus berlanjut, maka produksi kepemimpinan kita hanya akan diisi oleh pelacur dan bandit,” jelas ilmuwan politik tersebut.

Ia yg melacurkan diri demi langgengnya kolonial, katanya, atau pun ia yang membangun kerajaan berdasar metoda kartel dan oligarki di semua aspek. “Kini, pelan tapi pasti 99% jabatan publik diisi oleh dua madzab itu dengan gagahnya! Anda diam saja atau menyerahkan ini pada Tuhan dengan berdoa?” paparnya.

Revolusi Mental dinilai hanya jualan saat kampanye. “Gak jelas dari sisi mana pun, konsep dan paradigma, oprasionalisasi konsep revolusi mental gak jelas semua,” tutur penulis buku Harta Karun Republik Indonesia tersebut.

Di republik ini, dinilai Yudhie semua orang harus kritis. “Mari jadi saksi kritis,” katanya. Bertahun-tahun, lanjutnya, negeri ini menumpuk kejahatan kolonial internasional dan lokal, lalu sekarang ingin mengenyahkannya dalam sehari? Ini tdk ada dalam ilmu ekopol paling canggih sekalipun. 

“Karenanya, tentu sulit sekali. Pak Jokowi bukan dukun. Bukan tukang sulap. Jadi, mari kita kerjakan bersama secara cerdas, konstitusional dan selalu mohon rida Tuhan. Kadang-kadang kita harus kehilangan diri kita dahulu agar bisa menemukannya lagi,” papar mantan dosen Universitas Indonesia tersebut. (Red-HB30/Foto: YH).
  • Blogger Comments
  • Facebook Comments

0 comments:

Post a Comment

Item Reviewed: Revolusi Mental Jokowi Hanya Omong Kosong Rating: 5 Reviewed By: Harian Blora