Semarang, Harianblora.com - Forum Persaudaraan Antar Etnis Nusantara (Perantara) Jawa Tengah wacanakan Barongan Blora jadi ikon Jawa Tengah. Menurut Ahwani Ad-dakhil, Ketua Umum Forum Perantara Jateng, Barong atau Barongan Blora menjadi khazanah budaya di Jawa Tengah. "Barongan Blora sangat unik, daripada Reog Ponorogo. Selain pertunjukannya berbeda, properti Barong juga mudah didapat bagi pengrajin," ujarnya, Senin (19/1/2015).
Selain budaya-budaya di kabupaten lain, Ahwani menilai budaya di Blora sangat menarik, unik dan kaya. "Secara pahlawan, Blora punya Bapak Pers Nasional, yaitu Tirto Adhi Soerjo, secara internasional, Blora punya Pramoedya Ananta Toer dan juga Samin. Nah, di Jateng ini butuh ikon seni, dan saya kira Barong Blora sudah layak," jelasnya kepada Harianblora.com.
Sebagai aktivis seni dan budaya, Ahwani menilai jika Blora dan budayanya layak "go nasional". Apalagi, menurutnya, Blora sudah melakukan kampanye barongan lewat Festival Barong se Indonesai. "Ini kan unik, tidak semua daerah bisa lo, katakanlah Pati, Demak, Kudus, Rembang, hanya Blora yang punya seni barong yang sudah dikenal di seluruh Indonesia," ujarnya.
Aktivis yang menjadi Ketua Umum Forum Perantara ini juga mengakui, sudah banyak penelitian ilmiah maupun non ilmiah tentang Barongan Blora. "Kan di ISI, UGM, Unnes, Undip sudah banyak yang meneliti Barongan Blora, khususnya yang jurusan seni dan budaya," paparnya.
Menurut Ahwani, potensi Jateng memang besar dalam hal budaya. Di Blora saja, sudah banyak grup-grup barong berdiri. Mengenai potensi untuk menjadi ikon, sebenarnya tak perlu dukungan dari pemerintah pun, Blora sudah mengampanyekan budaya Jateng lewat Barongan Blora. "Tanpa dukungan pun, Barong Blora bagi saya menjadi ikon di Jateng," terangnya.
Sebagai wujud apresiasi, pihaknya siap mewadahi Barongan Blora untuk tampil di pagelaran budaya yang sering ia adakan. "Kemarin kami sudah menggelar Festival Budaya se Nusantara di gedung Taman Budaya Raden Saleh atau TBRS Semarang," jelasnya. (Red-HB30/Foto: Harianblora.com).
Barong Blora |
Sebagai aktivis seni dan budaya, Ahwani menilai jika Blora dan budayanya layak "go nasional". Apalagi, menurutnya, Blora sudah melakukan kampanye barongan lewat Festival Barong se Indonesai. "Ini kan unik, tidak semua daerah bisa lo, katakanlah Pati, Demak, Kudus, Rembang, hanya Blora yang punya seni barong yang sudah dikenal di seluruh Indonesia," ujarnya.
Aktivis yang menjadi Ketua Umum Forum Perantara ini juga mengakui, sudah banyak penelitian ilmiah maupun non ilmiah tentang Barongan Blora. "Kan di ISI, UGM, Unnes, Undip sudah banyak yang meneliti Barongan Blora, khususnya yang jurusan seni dan budaya," paparnya.
Menurut Ahwani, potensi Jateng memang besar dalam hal budaya. Di Blora saja, sudah banyak grup-grup barong berdiri. Mengenai potensi untuk menjadi ikon, sebenarnya tak perlu dukungan dari pemerintah pun, Blora sudah mengampanyekan budaya Jateng lewat Barongan Blora. "Tanpa dukungan pun, Barong Blora bagi saya menjadi ikon di Jateng," terangnya.
Sebagai wujud apresiasi, pihaknya siap mewadahi Barongan Blora untuk tampil di pagelaran budaya yang sering ia adakan. "Kemarin kami sudah menggelar Festival Budaya se Nusantara di gedung Taman Budaya Raden Saleh atau TBRS Semarang," jelasnya. (Red-HB30/Foto: Harianblora.com).
0 comments:
Post a Comment