Blora, Harianblora.com - Pendidikan Profesi Guru dalam Jabatan (PPGJ) dinilai sulitkan guru di Blora untuk mendapatkan sertifikasi. Tak hanya itu, setelah mendapatkan sertifikat pendidik profesional, ke depan tunjangan bagi guru PNS juga akan dipotong.
PPGJ dinilai Amalia Nurul Azizah (24), salah satu guru, sebagai cara pemerintah meningkatkan profesionalitas pendidik di Blora. Guru muda tersebut mengatakan, kalau tak dapat sertifikat pendidikan profesional, maka guru tak akan dapat tunjangan sertifikasi. Padahal, syarat PPGJ sangat rumit, prosedural dan njlimet. "Kan syaratnya ada NUPTK, SK bagi PNS maupun guru swasta dan sebagainya," ujarnya, Senin (19/1/2015).
Menurut guru yang saat ini sedang belajar di Prodi Pendidikan Dasar Pascasarjana Unnes itu, meskipun PPGJ menyulitkan guru, namun sangat positif karena tidak ada perbedaan antara guru PNS dan swasta. "Untuk lolos jadi peserta PPGJ saja sangat sulit, tidak bergantung umur, masa kerja, namun jika syarat memenuhi, ya kita lolos," papar guru tersebut.
Menanggapi hal itu, secara terpisah, Muharom Alrosid, Ketua Umum LSM Gerbang mengatakan sebenarnya PPGJ intinya sama dengan PLPG. "Kebijakan PPGJ yang akan dimulai tahun ini memang sulitkan guru untuk mendapat sertifikat pendidik. Pasalnya, kebanyakan di daerah-daerah di Jawa Tengah, peserta PPGJ 2015 juga dari peserta PLPG yang tidak lolos pada tahun lalu," ujarnya kepada Harianblora.com.
Menurutnya, sesuai regulasi PPGJ yang baru, syarat lolos PPGJ juga tak hanya punya NUPTK dan SK, namun juga harus lolos uji kompetensi, baik itu UKA maupun UKG. "Kalau guru berkali-kali tak lolos uji kompetensi, ya walaupun sudah ngajar bertahun-tahun ya tetap gak bisa ikut PPGJ," tandas sarjana pendidikan tersebut.
Rosyid, juga berharap kepada penyelenggara PPJG khususnya kampus LPTK harus benar-benar siap. "PPGJ sebagai embrio melahirkan guru profesional sesuai UUGD tahun 2005 harus benar-benar siap segala hal," ujarnya.
Tak hanya buku, modul, dan jadwal, lanjutnya, namun kualitas instruktur atau dosen juga harus ditingkatkan. Jangan sampai dosen yang menjadi instruktur PPGJ tidak berkualitas dan tak memiliki kompetensi.
"Seharusnya ada tes tersendiri untuk menjadi dosen instruktur. Jadi tidak asal comot dan sembarangan agar benar-benar berkualitas. Dengan demikian, hasil PPGJ benar-benar mampu melahirkan guru profesional," pungkasnya. (Red-HB15/Foto: Harianblora.com).
Guru-guru di Blora saat Bimtek |
Menurut guru yang saat ini sedang belajar di Prodi Pendidikan Dasar Pascasarjana Unnes itu, meskipun PPGJ menyulitkan guru, namun sangat positif karena tidak ada perbedaan antara guru PNS dan swasta. "Untuk lolos jadi peserta PPGJ saja sangat sulit, tidak bergantung umur, masa kerja, namun jika syarat memenuhi, ya kita lolos," papar guru tersebut.
Menanggapi hal itu, secara terpisah, Muharom Alrosid, Ketua Umum LSM Gerbang mengatakan sebenarnya PPGJ intinya sama dengan PLPG. "Kebijakan PPGJ yang akan dimulai tahun ini memang sulitkan guru untuk mendapat sertifikat pendidik. Pasalnya, kebanyakan di daerah-daerah di Jawa Tengah, peserta PPGJ 2015 juga dari peserta PLPG yang tidak lolos pada tahun lalu," ujarnya kepada Harianblora.com.
Menurutnya, sesuai regulasi PPGJ yang baru, syarat lolos PPGJ juga tak hanya punya NUPTK dan SK, namun juga harus lolos uji kompetensi, baik itu UKA maupun UKG. "Kalau guru berkali-kali tak lolos uji kompetensi, ya walaupun sudah ngajar bertahun-tahun ya tetap gak bisa ikut PPGJ," tandas sarjana pendidikan tersebut.
Rosyid, juga berharap kepada penyelenggara PPJG khususnya kampus LPTK harus benar-benar siap. "PPGJ sebagai embrio melahirkan guru profesional sesuai UUGD tahun 2005 harus benar-benar siap segala hal," ujarnya.
Tak hanya buku, modul, dan jadwal, lanjutnya, namun kualitas instruktur atau dosen juga harus ditingkatkan. Jangan sampai dosen yang menjadi instruktur PPGJ tidak berkualitas dan tak memiliki kompetensi.
"Seharusnya ada tes tersendiri untuk menjadi dosen instruktur. Jadi tidak asal comot dan sembarangan agar benar-benar berkualitas. Dengan demikian, hasil PPGJ benar-benar mampu melahirkan guru profesional," pungkasnya. (Red-HB15/Foto: Harianblora.com).
0 comments:
Post a Comment