Blora, Harianblora.com - Harga Bahan Bakar Minyak (BBM), warga Blora malah ngelu cari bensin di sejumlah pangkalan SPBU Kabupaten Blora. Beberapa SBPU menurut pantauan Harianblora.com, Senin (19/1/2015), sampai pukul 14.15 Wib masih beberapa titik SPBU belum mendapat kiriman preminum.
Soni Farid Maulana (34) warga Japah mengaku kesal, karena ia bensinya habis tapi setelah mendorong motornya sampai di SPBU justru habis dan tutup. "Wah, saya sudah dorong jauh-jauh malah bensine entek," ujarnya kepada Harianblora.com.
Menurut Soni, harga BBM meskipun turun tapi susah carinya. "Harganya turun, tapi malah susah carinya," ujar pemuda yang memiliki satu anak tersebut.
Banyak warga kebingungan mencari premium, yang akhirnya terpaksa membeli bensin eceren di jalanan. Kebijakan penurunan harga BBM memang berdampak di pelosok desa yang mengakibatkan SPBU terpaksa menunggu kiriman.
Seperti kita ketahui, kebijakan harga BBM per tanggal 19 Januari 2015 atau hari ini. Namun ironisnya, penuruan harga BBM justru membingungkan masyarakat Blora dan sekitarnya.
Di sejumlah tempat memang berbeda-beda, ada yang menjualnya seharga Rp 6.600 dan ada pula yang Rp 6.700. Hal itu membuat warga bingung dan semakin tidak jelas harga BBM tersebut.
Sebelumnya, pada Jumat (16/1/2015), Presiden Joko Widodo (Jokowi) kembali mengumumkan harga BBM premium dan solar turun. Kali ini harga harga bahan bakar minyak (BBM) premium turun menjadi Rp 6.600 per liter dan solar Rp 6.400 per liter. Artinya, harga BBM premium turun sebesar Rp 1.000 per liter, dan solar turun Rp 850 per liter.
Sebelumnya, harga BBM turun dilakukan pada Rabu (31/1/2014), artinya BBM bersubsidi jenis premium menjadi Rp 7.600 per liter tanpa subsidi dari sebelumnya Rp 8.500 per liter.Sementara harga solar mendapatkan subsidi Rp 1.000 menjadi Rp. 7.250 per liter. Harga BBM yang baru ini resmi berlaku pada 1 Januari 2015 pukul 00.00 wib. Penyesuaian harga BBM ini mengekor harga minyak mentah dunia yang sedang susut.
Akibat penurunan itu, banyak pengusaha minyak merasa rugi. "Banyak pengusaha besar yang tidak mau lagi membeli BBM akibat harga diturunkan pemerintah," tutur Hakim Alif Nugroho, salah satu pemerhati kebijakan politik dari FISIP Universitas Diponegoro secara terpisah.
Kepada Harianblora.com, Senin (19/1/2015), ia mengatakan tidak hanya di Blora saja yang SPBU nya ditutup. Namun juga di daerah lain di Jawa Tengah. Kebijakan ini memang masih alot dan masih menjadi polemik di kalangan pemerintah dan politisi. (Red-HB34/Foto: Harianblora.com).
Soni Farid Maulana (34) warga Japah mengaku kesal, karena ia bensinya habis tapi setelah mendorong motornya sampai di SPBU justru habis dan tutup. "Wah, saya sudah dorong jauh-jauh malah bensine entek," ujarnya kepada Harianblora.com.
Menurut Soni, harga BBM meskipun turun tapi susah carinya. "Harganya turun, tapi malah susah carinya," ujar pemuda yang memiliki satu anak tersebut.
Banyak warga kebingungan mencari premium, yang akhirnya terpaksa membeli bensin eceren di jalanan. Kebijakan penurunan harga BBM memang berdampak di pelosok desa yang mengakibatkan SPBU terpaksa menunggu kiriman.
Seperti kita ketahui, kebijakan harga BBM per tanggal 19 Januari 2015 atau hari ini. Namun ironisnya, penuruan harga BBM justru membingungkan masyarakat Blora dan sekitarnya.
Di sejumlah tempat memang berbeda-beda, ada yang menjualnya seharga Rp 6.600 dan ada pula yang Rp 6.700. Hal itu membuat warga bingung dan semakin tidak jelas harga BBM tersebut.
Sebelumnya, pada Jumat (16/1/2015), Presiden Joko Widodo (Jokowi) kembali mengumumkan harga BBM premium dan solar turun. Kali ini harga harga bahan bakar minyak (BBM) premium turun menjadi Rp 6.600 per liter dan solar Rp 6.400 per liter. Artinya, harga BBM premium turun sebesar Rp 1.000 per liter, dan solar turun Rp 850 per liter.
Sebelumnya, harga BBM turun dilakukan pada Rabu (31/1/2014), artinya BBM bersubsidi jenis premium menjadi Rp 7.600 per liter tanpa subsidi dari sebelumnya Rp 8.500 per liter.Sementara harga solar mendapatkan subsidi Rp 1.000 menjadi Rp. 7.250 per liter. Harga BBM yang baru ini resmi berlaku pada 1 Januari 2015 pukul 00.00 wib. Penyesuaian harga BBM ini mengekor harga minyak mentah dunia yang sedang susut.
Kepada Harianblora.com, Senin (19/1/2015), ia mengatakan tidak hanya di Blora saja yang SPBU nya ditutup. Namun juga di daerah lain di Jawa Tengah. Kebijakan ini memang masih alot dan masih menjadi polemik di kalangan pemerintah dan politisi. (Red-HB34/Foto: Harianblora.com).
0 comments:
Post a Comment