Harianblora.com Mengucapkan Selamat Menjalankan Puasa Ramadan&Mengajak Warga Jaga Kesehatan&Memutus Penyebaran Corona

Latest News

Kabar bahagia! bagi Anda, mahasiswa, guru, dosen dan siapapun yang ingin menerbitkan buku mudah dan murah, silakan kirim naskah ke formacipress@gmail.com dan kunjungi www.formacipress.com

Monday 5 January 2015

Pernikahan Paling Unik di Blora dengan Mahar Buku Stop Pacaran Ayo Nikah



Blora, Harianblora.com - Pernikahan paling unik di Blora telah dilakukan banyak orang. Akan tetapi, keunikan itu hanya dipatronkan pada mahar berupa uang banyak, dan perhiasan mewah, bukan pada ilmu pengetahuan dan nalar.

Dari beberapa pernikahan, yang paling unik adalah yang dilakukan pasangan Hamidulloh Ibda dan Dian Marta Wijayanti. Pernikahan Paling Unik di Blora dengan Mahar Buku Stop Pacaran Ayo Nikah telah dilakukan dua pasangan dari Pati dan Blora, yaitu Hamidulloh Ibda dan Dian Marta Wijayanti. Mereka berdua menikah pada 1 Juni 2014 dan menggelar resepsi pada 7 Juni 2014.


Pernikahan mereka unik, karena Hamidulloh Ibda memberikan mahar pernikahan berupa buku yang ia tulis sendiri, yaitu berjudul "Stop Pacaran Ayo Nikah" yang diterbitkan Lintang Rasi Aksara Books Jogjakarta. Saat resepsi, para tamu undangan diberi buku gratis. Selain mahar buku setebal 115 halaman tersebut, Ibda yang juga Direktur Utama Forum Muda Cendekia (Formaci) Jawa Tengah itu memberi mahar juga berupa uang senilai Rp 161.400 dan motor Beat berwarna merah.

Selama ini, sudah ada beberapa tokoh inspiratif yang memberikan mahar buku kepada istrinya.
Pertama adalah pernikahan Mohammad Hatta, wakil presiden pertama Indonesia yang mendampingi Ir Soekarno. Beliau menghadiahkan buku yang berjudul Alam Pikiran Yunani kepada istrinya Rahmi Rachim dan dijadikannya sebagai mahar pernikahan.

Kedua, pernikahan Prof Dr H Din Syamsuddin atau yang memiliki nama asli Sirajudin Syamsudin. Beliau adalah tokoh nasional, Ketua Umum PP Muhammadiyah dan Majelis Ulama Indonesia (MUI). Ia menikah dengan Novalinda Jonafrianty. Istrinya ini adalah istri kedua, karena istri pertamanya meninggal dunia. Profesor ini memberi mahar satu set buku Islam dan juga mushaf Alquran.

Ketiga, pernikahan Apung Widadi. Ia merupakan alumnus Undip yang juga peneliti di ICW. Ia menikah pada 1 September 2012 dengan istrinya Arnedia. Istrinya tersebut diberi mahar buku yang ditulis sendiri dengan judul "Korupsi Politik, Gurita Politik Transaksional". Bukunya tersebut juga dibagikan gratis saat resepsi pernikahan. Uniknya, ia melakukan kegiatan bertemakan “Pengantin Ngedan” yang digelar di Jl Pahlawan Semarang. Sebagai aktivis ICW, saat menjalankan Pengantin Ngedan, ia juga ditemani beberapa aktivis KP2KKN (Komisi Penyelidikan dan Pemberatasan Korupsi, Kolusi dan Nepotisme) Jawa Tengah dan The Jateng Institute. Meskipun mahar bukunya tentang politik dan korupsi, namun hal itu menjadi wujud cintanya pada perubahan di Indonesia yang ia tuangkan lewat buku mahar sebagai wahana penyadaran masyarakat.

Keempat, pernikahan Hamidulloh Ibda dan Dian Marta Wijayanti yang digelar di Dukuh Triteh, Desa Tambahrejo, Kecamatan Tunjungan, Kabupaten Blora. Pernikahan mereka berlangsung dua kali, 1 Juni 2014 akad nikahnya dan 7 Juni 2014 adalah resepsinya sekaligus pembagian buku berjudul Stop Pacaran Ayo Nikah kepada setiap tamu yang datang. Buku tersebut, hanya ditulis singkat, yaitu kurang lebih hanya satu minggu.
Banyak orang mengapresiasi mahar tersebut, salah satunya KUA Tunjungan, akademisi, juga tamu undangan. Jefrey Oxianus Sabarua, Ketua Program Studi PGSD Universitas Halmahera juga mengapresiasi pernikahan tersebut. Dosen muda tersebut mengatakan buku tersebut sangat menginspirasi dan baru kali ini ia menjumpai pemuda yang menjadikan buku sebagai mahar pernikahan. "Saya mengapresiasi pernikahan Hamidulloh Ibda dengan mahar buku Stop Pacaran Ayo Nikah," katanya.
Dalam kesempatan tersebut, Kaprodi PGSD Universitas Halmahera juga dijadikan patner untuk menjadi pengantar buku tersebut. Sudah tiga buku yang ditulis Hamidulloh Ibda, dan buku Stop Pacaran Ayo Nikah adalah buku keduanya.

Selain buku, Ibda juga memberi mahar motor Beat berwarna merah juga uang sebesar Rp 161.400. Tak hanya itu, buku tersebut juga sudah dibedah di berbagai tempat. Salah satunya di Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Semarang, Universitas Negeri Semarang (Unnes), Forum Muda Cendekia (Formaci) Jateng, Gerakan Pemuda Nusantara (GPN) Cabang Pati, GPN Cabang Blora dan sebagainya.

Selaku aktivis, Muharom Alrosid yang juga mantan Direktur Badan Pengelola Latihan (BPL) Cabang Semarang juga mengapresiasi pernikahan tersebut. "Saya rela datang rombongan dari Semarang ke Blora untuk menghadiri pernikahan tersebut," paparnya.  (Laporan Khusus Redaksi Harianblora.com/Foto: Harianblora.com).
Baca jugga: Tradisi Tingkeban Mitoni di Blora.
  • Blogger Comments
  • Facebook Comments

1 comments:

  1. Jadi mahar itu bukan permintaan calon istri ya.? Bukannya mahar itu berupa sesuatu yg di minta calon istri.?

    ReplyDelete

Item Reviewed: Pernikahan Paling Unik di Blora dengan Mahar Buku Stop Pacaran Ayo Nikah Rating: 5 Reviewed By: Harian Blora